Peranan Design Thinking dalam Bisnis

Pada perkuliahan minggu ketiga mata kuliah Technolan, kami membahas mengenai Design Thinking. Pada awal perkuliahan, dosen langsung memerintahkan kami untuk membuat kelompok. Satu kelompok maksimal dua orang, ada yang bernama si A dan si B. Pertama, si A di perintahkan dosen untuk merangkai sebuah dompet dengan semampunya melalui kertas. Sedangkan si B di perintahkan hanya memperhatikan dan tidak mengganggu si A untuk merangkai dompet tersebut. Dari kelompok tersebut saya memilih untuk menjadi si A. Setelah si A atau saya selesai merangkai dompet tersebut, dosen kembali menyuruh kami untuk saling berkomunikasi. Si A di perintahkan untuk menanyakan kepada si B, apa dan bagaimana dompet yang disukai si B. Berdasarkan hasil diskusi, si A tidak lagi merangkai dompet dengan kertas melainkan menggambarkan secara langsung dompet kriteria dari si B. Sehingga hasil yang dibuat oleh si A sama seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh si B.

Berdasarkan kegiatan yang kami lakukan di kelas pada minggu ketiga tersebut, saya mendapat pelajaran yang berharga bahwa design thinking merupakan multi disiplin yang mengadaptasi cara berpikir orang desainer dengan cara berpikir orang lain. Dari kasus A dan B, saya mengetahui bahwa ketika kita ingin membuat suatu usaha bisnis, maka kita harus mengetahui apa yang di inginkan oleh konsumen. Sebelum terjun ke dunia bisnis kita harus mengobservasi lapangan karena ketika kita langsung melihat lapangan secara langsung maka kita akan mampu mendapat ide bisnis dengan inovasi terbaik.

Saya mengetahui bahwa proses Design Thinking ada 5 proses yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan testing. Pada proses empati kita akan tahu apa yang benar-benar dirasakan oleh user, proses define merupakan proses yang menemukan masalah apa yang sebenarnya terjadi dilapangan, proses ideate merupakan proses menemukan ide untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Pada proses ideate ini semua opini dari masyarakat ditampung dan di lakukan voting ide terbaik. Tanpa berpikir panjang, langsung dilakukan proses prototype kemudian proses testing yang secara langsung meluncurkan usaha bisnis. Proses bisnis ini dilakukan secara terus menerus jika ingin usaha bisnis yang dilakukan berlangsung terus-menerus. Proses design thinking ini boleh dilakukan secara tidak berurutan, tergantung kepada kebutuhan konsumen.

Related posts:

The story of this race is told by Rhian. We first met Rhian at Bath Skyline parkrun where she was volunteering as part of her Duke of Edinburgh award. Upon completion of the her hours, she decided to…

Looking around at the devices that surround us in the modern world, it seems like the future envisioned by sci-fi fanatics of the 2000’s is quickly approaching. Robots can perform surgery, cars can…

word of the day poem of the day, a Medium series by HR Dieterle